Jangan biarkan calon dahan/ranting tumbuh subur, karena pada musim hujan pertumbuhannya akan lebih cepat lagi, "...jangan kasih ampun pa ?...potong aja ?....."
Ayo kita kumpulkan daun-daun jati yang berjatuhan dan sudah mengering, karena itulah sumber pupuk alami yang di butuhkan pohon jati, jangan biarkan hanyut terbawa air hujan ( rugi lho...), biarkan terkumpul dekat pohon jati, biarkan membusuk biar lebih di serap pohon jati, usahakan jika turun hujan, jangan sampe hanyut terbawa arus air. Bisa kita gunakan bambu atau ranting kayu untuk menahannya.
Untuk pohon jati yang sudah tumbuh besar, tetap harus kita pangkas calon dahan/ranting, sayang meskipun tumbuh sedikit melengkung, tapi kalo sudah diameter besar, masih tetap mempunyai nilai ekonomis. Namanya kayu jati semakin besar semakin mahal harganya. ".....hati hati nak...!!! "
Untuk mengumpulkan daun-daun jati yang berjatuhan dan sudah mengering, bisa kita gunakan ranting kayu jati, atau kita sempatkan membawa sapu lidi dari rumah, Hati hati adakalanya ada hewan melata dibawah dau jati kering, biasanya ular, cacing, kelabang, laba-laba dll.
Jika kita menemukan hewan melata yang kita anggap berbahaya, yang harus kita lakukan adalah 1. Jangan panik harus tetap tenang ( biar pikiran kita jernih dalam bertindak dan berpikir ) 2. Jauhi dengan pelan pelan binatang tersebut, jangan panik.3.Jika kita anggap kita tidak bisa menjauh, dan hewan tersebut terlanjur "menyerang", pukul dengan ranting pohon yang kita pegang. ( ...pada dasarnya hewan tidak mau mengganggu manusia, selama mereka tidak kita ganggu ). Kadang kadang kita tidak sengaja, menginjaknya atau mengganggu tempat tinggalnya...." awas nak....ada ular kecil, biarkan dia menjauh.....jangan di pukul..."