Kebun Jati Koleksi (endo) |
- Dikampung halaman tempat kelahiran saya di pinggir kali cimanuk, merupakan daerah pedesaan dengan sebagian mata pencaharian penduduk setempat bertani, berkebun, pedagang, dan industri pengolahan kayu (mebeulair). Dimana kampung tempat tinggal saya dikelilingi oleh hutan Perhutani, yang merupakan hutan homogen kayu jati. Dan sebagian kecil kebun penduduk desa yang sebagian besar ditanamai kayu jati.
- Dari tahun ketahun kebutuhan akan kayu jati cukup meningkat, sementara ketersediaan kayu jati terbatas, mengingat pertumbuhan kayu jati lambat dan memerlukan waktu yang lama sampai saatnya kayu jati bisa ditebang, dengan kualitas "Cukup".
- Sampai saat ini, perkembangan industri kayu rumahan semakin menjamur, khususnya dikampung saya, sebagian besar pembuatan mebeul sarana perlengkapan sekolah, mulai dari TK, SMP,SMA, Perguruan Tinggi, Instansi Pemerintah, Perkantoran Swasta, dan Toko-toko mebeul berdasarkan pesanan. Pemesan mebeul kebayakan berasal dari luar daerah seperti, Sumedang, Indramayu, Subang, Majalengka, Kuningan, Bandung, Jakarta, Bekasi, Bogor, Depok, Purwakarta, Sukabumi dll.
- Harga Kayu Jati setiap tahun mengalami kenaikan, seiring dengan meningkatnya akan kebutuhan Kayu dengan kualitas baik. Sebagai contoh: Bulan Desember 2010, tetangga saya menjual kayu jati dengan usia berkisar antara 20 s/d 30 tahun, sebanyak tiga pohon seharga Rp.22.000.000,00 dengan kondisi masih berdiri, artinya ongkos tebang dan angkut sudah ditanggung pembeli.
- Kondisi Orang Tua yang sudah "Sepuh". dengan demikian aktipitas beliau terbatas, tidak seperti waktu kondisi beliau, masih muda. Dengan demikian Kebun yang biasanya beliau manpaatkan buat bercocok tanam , sekarang sudah mulai "terlantar". Mengingat anak-anak mereka punya kegiatan (pekerjaan) di luar daerah. Dan sudah berumahtangga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar