Setiap tahun, untuk sekolah negeri pada umumnya memperoleh dana dari pemerintah yang dipergunakan untuk pembangunan/pemeliharaan gedung serta pengadaan mebeleir. Baik itu mebeleir, ruang belajar, ruang guru,TU, laboratorium,dll.
Tidak setiap sekolah mendapat dana tersebut setiap tahun, biasanya bergantian, karena anggaran negara kita belum mampu untuk itu, Biasanya pakai skala prioritas, kondisi fisik sekolah tersebut, dan tentunya "kepintaran" Kepala Sekolah.
Tidak setiap sekolah mendapat dana tersebut setiap tahun, biasanya bergantian, karena anggaran negara kita belum mampu untuk itu, Biasanya pakai skala prioritas, kondisi fisik sekolah tersebut, dan tentunya "kepintaran" Kepala Sekolah.
Adapun untuk pengadaan dan pembangunan tersebut, melibatkan sekolah itu sendiri dan melibatkan sebuah Komite, dengan tujuan supaya , dengan dana yang "dikucurkan" bisa dikontrol penggunaannya, kwantitas, dan kwalitasnya.
Dalam pelaksanaannya tidak sedikit, terjadi "penyimpangan". Tidak bisa kita pungkiri bersama bahwa semua peraturan, pasti ada celah untuk bisa diselewengkan. Kita kembalikan semuanya kepada " Karakter Manusia".
Mudah mudahan Dana yang dikucurkan oleh pemerintah kita, yang katanya untuk meningkatkan kwalitas pendidikan bangsa. Bisa nyampe ke "bawah" dan tepat sasaran serta sedikit yang "menguap" di jalan.
Kita harus mengakui peribahasa berikut "....tiada gading yang tak retak....".
Mari kita kontrol bersama, agar dunia pendidikan kita lebih baik dan berkualitas, yang merupakan aset bangsa yang tidak ternilai harganya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar