Jumat, 25 Februari 2011

Harga Kayu Jati

 Harga Kayu Jati


Harga Kayu Jati pada lelang PERHUTANI terakhir (Februari 2010) untuk Jati kualitas medium adalah Rp.2,7juta/m3.
Harga ini masih jauh lebih rendah dibandingkan dengan harga Internasional. Berdasarkan laporan dari ITTO (International Tropical Timber Organization - Februari 2008),
harga kayu jati gergajian di Amerika Serikat $2,125 (Rp. 19.125.000) per meter kubik.
Dalam laporan yang sama harga kayu jati gergajian kualitas 1 di Inggris Rp37.440.000 s/d Rp43.236.000 per meter kubik. Sungguh harga yang menggiurkan.

 
VOLUME KAYU JATI BERTAMBAH

Sudah terbukti di lapangan bahwa pertumbuhan diameter batang (garis tengah) setiap tahun antara 2cm s/d 3,50cm. Dengan asumsi pertumbuhan rata-rata pertahun adalah 2 cm, dan jumlah pohon yang diperhitungkan adalah 80% dari total populasi 3.200 pohon atau 2.560 pohon, maka volume (kubikasi) jati secara keseluruhan akan meningkat rata-rata 200m3/tahun.
Diterapkan maka terjadi peningkatan nilai investasi selama 5 tahun sebesar 11,67 milyar yaitu dari Rp. 3,75 milyar menjadi Rp. 15,42 milyar. Apabila dihitung persentase menjadi 324% atau rata-rata 65% per tahun.(Perhutani)

Berdasarkan diameter dan kualitas kayu jati di pasaran dibagi menjadi tiga kelas/jenis:
1.      Jenis/kelas A1  = Diameter 11cm s/d 19cm,
2.      Jenis/kelas A2  = Diameter 20cm s/d 29cm,
3.      Jenis/kelas A3  = Diameter 30cm s/d 39cm,
4.      Jenis/kelas A4  = Diameter 40cm s/d 49cm.

 
Diantara ke empat jenis/kelas tersebut, yang paling banyak terserap di pasaran adalah jenis/kelas A3. Jenis/kelas ini pun mendominasi produksi kayu Perhutani, mencapai sekitar 40%, sementara jenis/kelas A1, A2, sekitar 50%  dan A4 sekitar 10%.
Kelas/jenis A4 hanya sekitar 10%, karena kayu kelas/jenis ini susah di dapat. Bukan karena tidak banyak permintaan. Dengan demikian semakin besar diameter kayu jati semakin tinggi  harganya.

Saat ini harga jual dasar kayu jati  gelondongan/log dipasaran:
1.      Kelas/jenis A1 di kisaran Rp 1,5  s/d  1,8 juta per meter kubik,
2.      Kelas/jenis A2 di kisaran Rp 2,5  s/d  2,7 juta per meter kubik,
3.      Kelas/jenis A3 dikisaran  Rp.3,5  s/d  4,8 juta per meter kubik.
4.      Kelas/jenis A4 dikisaran  Rp.5,2  atau lebih, karena kelas ini jarang di dapat, harganya bisa fantastis dan biasanya di buru para kolektor.

Jumat, 04 Februari 2011

JATI; Jati dalam Koleksi Foto usia 0 - ...

Biji - Pembibitan- Perawatan -Pemupukan - Pemeliharaan - ....dll

Biji Jati A (endo)


Biji Jati B (endo)





Tunas Jati Di Polybag (endo)

Pengelompkan Bibit Jati sesuai Usia (endo)



Perawatan dan Pemupukan (endo)



Terus Dirawat, Dan Disiram secara Periodik (endo)



Bibit Jati dengan usia sama (endo)



Masih memerlukan perawatan (endo)



Akar Jati sudah mulai cukup kuat (endo)


Sudah Bisa untuk ditanam, akan tetapi belum cukup umur (endo)

Belum Bagus Untuk Ditanam (endo)






Sebesar inilah, Bibit jati yang bagus untuk ditanam (endo)


Jati Merah , hampir tidak ada Ranting/Dahan (endo)

Pemangkasan Dahan/Ranting Secara Periodik Sangat Perlu, supaya jati tumbuh maksimal (endo)












JATI; Perahu,Lemari, Meja,Kursi, Meja Rias, Aneka Kerajinan, Souvenir...

Kayu Jati terkenal mempunyai serat kayu yang unik, kuat, dan nilai ekonomi yang tinggi.

Perahu dari kayu jati, terkenal sangat kuat air asin (endo)

Aneka Lemari kayu jati (endo)

Meja dan kursi kayu jati (endo)

Unik Menarik kayu jati (endo)

Aneka Meja Rias (endo)

Aneka Meja Rias 1 (endo)

Kamis, 03 Februari 2011

Jati: Sangat Langka ....Mungkin usia berapa...??

Jati Langka 1 (endo)

Jati Langka 2 (endo)

Jati Langka 3 (endo)

Jati Langka 4 (endo)
  Kalaupun ada Kayu Jati seperti ini . Berapa anda berani Bayar...????

JATI; Jati Emas, usia 5-15 Tahun Bisa Dipanen...??

Jati Emas (endo)

JATI  EMAS
Bibit jati emas yang dikembangkan dari biji oleh Multi Inovasi Mandiri yang lebih tahan terhadap kekeringan dibandingkan dengan yang berasal dari kultur jaringan. Hal ini disebabkan sistem perakaran pada bibit dari biji lebih sempurna dan mempunyai akar tunjang yang bisa masuk kedalam tanah (vertikal) sehingga mampu menjangkau kedalaman air tanah, lebih stabil kondisinya, dan memperkecil kematian bibit di kebun. Dari garis keturunan tetap termasuk bibit unggul karena induknya juga berasal dari jati emas/jati unggulan. Biaya pengadaan bibit dan perawatan lebih murah karena tidak memerlukan perawatan khusus.


Kehadiran tanaman jati emas merupakan terobosan baru dalam mengantisipasi kelangkaan bahan baku industri kayu, rehabilitasi lahan kritis, dan pencegahan kerusakan hutan tanaman jati. Tanaman jati emas merupakan bibit unggul hasil budidaya sistem kultur jaringan dikembangkan pertama kali dalam laboratorium, yang tanaman induknya pada mulanya berasal dari negara Myanmar. Jati emas sudah sejak tahun 1980 ditanam secara luas di Myanmar dan Thailand. Area penanamannya mencakup luas ribuan hektar. Sementara Malaysia menyusul penanaman jati emas secara meluas di tahun 1990. Di Indramayu, Jawa Barat sejak tahun 1999 telah dilakukan penanaman jati emas sampai satu juta pohon.

Tanaman jati emas sudah bisa dipanen mulai umur 5 - 15 tahun, yang selain keuntungan berupa pertumbuhan yang cepat, juga tumbuh dengan seragam dan lebih tahan terhadap serangan hama dan penyakit. Apabila tanaman jati konvensional berumur 5 tahun baru berdiameter 3,5 cm dan tinggi 4,0 m maka jati emas pada umur yang sama (5 - 7 tahun) sudah mempunyai kayu yang berdiameter 27,0 cm dan tinggi pohon 16 m. Dibandingkan dengan jenis kayu pertukangan lain, kualitas kayu jati emas lebih baik, lagipula volume penyusutan hanya 0,5 kalinya.

Penanaman jati emas cocok untuk daerah tropis terutama pada tanah yang banyak mengandung kapur. Tanah yang ideal adalah tanah jenis aluvial dengan kisaran pH 4,5 sampai 7. Dapat tumbuh dengan baik jika ditanam di daerah dataran rendah (50 - 80 m dpl) sampai dataran tinggi dengan ketinggian 800 m dpl. Tanaman ini diketahui sangat tidak tahan dengan kondisi tergenang air, sehingga area pertanaman jati emas mutlak membutuhkan sistem drainase yang baik. Kisaran curah hujan antara 1.500 - 2.000 mm/tahun. Pola tanam untuk jati emas biasanya dilakukan secara monokultur dengan jarak tanam 2 x 2,5 m. Dalam satu hektar lahan bisa ditanam sebanyak 2.000 tanaman. Apabila diterapkan pola tanam tumpang sari, dengan jarak tanam 3 x 6 m maka dalam satu hektar bisa ditanam 555 pohon. Lubang tanam dibuat berukuran panjang, lebar dan dalam sebesar 60 cm.

Jati Emas 234 (endo)

Tingginya animo penanaman jati emas didorong oleh faktor-faktor seperti analisa keuntungan yang menggiurkan, cepatnya pengembalian modal, nilai investasi yang relatip rendah, dan tingkat produktivitas tanaman yang sangat tinggi. Lagipula kebutuhan pasar internasional akan produk kayu jati yang baru terpenuhi 20 % dari Indonesia merupakan jaminan pemasaran yang sangat berprospek. Harga bibit jati emas untuk pembelian di atas 5.000 pohon sekitar Rp 12.000 / pohon (dalam Jawa) dan Rp 17.500 / pohon untuk daerah luar Jawa. Produksi pohon jati emas antara lain dilakukan oleh Perum Perhutani.
Perkiraan Hasil Panen Kayu Jati Emas (2.000 pohon per hektar)
Masa Panen

Panen (pohon)
Sisa (pohon)
Tinggi (m)
Diameter (cm)
Volume (m3)
»Tahun ke-5

1.000
1.000
12
20
300
»Tahun ke-10

350
650
15
27
238
»Tahun ke-15

650
0
17
37
949

Catatan : Hasil kayu 3 kali panen (15 tahun) adalah 1.470 m3 / ha
Sumber : SEAMEO-BIOTROP dalam Bisnis Indonesia. 23-10-01

JATI; Jati Merah, diameter 32cm dalam 6 tahun...???


Jati Merah Hampir tanpa Cabang (endo)

  Jati Merah


1 . Jati Merah tumbuh sangat cepat , mampu mencapai rata2 1 (satu) meter / bulan ,
dalam waktu 3 (tiga bulan mencapai ketinggian 3 (tiga) meter .

2 . Sifat fisik :
a. Profil batang cenderung membulat , mudah dibuat Veneer secara lebih efisien .
b. Tumbuh lurus keatas hampir tanpa cabang , hampir tidak mempunyai cedera
(“Mata kayu”) bila dibuat perabotan , sehingga Harganya tinggi / mahal .
c. Berdaun hanya sedikit , mudah Tumpangsari dengan tanaman semusim ( Padi ,
Jagung , Kedelai dll .
d . Mempunyai akar tunggang , terkadang lebih dari satu , kokoh mencengkeram
tanah tempat tumbuhnya .
e . Batang tubuh yang amat kuat dan mampu menahan hembusan angin serta
batang bersifat amat lentur / Flexible (tidak mudah roboh) , serta mudah menjadi
pohon pelindung bagi tanaman lainnya (Anggur, Lada, Vanilli , Rotan dll) .

Jati Merah tegak Lurus (endo)






3 . Sampai umur setahun , mampu tumbuh sangat rapat ( 1 x 1,5 meter) untuk fungsi
Penghijauan yang SANGAT CEPAT) dengan daun lebat semasa muda . Dalam
fungsi ini, kelak dilakukan Penjarangan (Dikurangi kepadatan batangnya) . Batang
yang dipotong dalam penjarangan tetap memiliki Nilai Ekonomi yang tinggi karena
jenisnya adalah “Tetap Kayu Jati” ( Teak common market price) .

4 . Dapat dipanen dalam waktu relatif singkat ( 5 – 10 tahun) , lebih tua akan lebih baik .
Catatan :
Pengalaman menunjukkan bahwa dengan pemeliharaan yang baik , batang kayu
Jati Merah dapat mencapai Tinggi pohon 10 – 11 meter , diperhitungkan hanya 6
meter secara komersial ;
a . Diameter 29 cm pada umur 5 (lima) tahun , volume = 2 M3 / 5 pohon ,
b . Diameter 32 cm pada umur 6 (enam) tahun , volume = 1 M3 / 2 pohon .

5 . Karena sifat fisik Jati Merah yang tumbuh hampir tanpa cabang , penanaman mudah
dilakukan hampir disetiap Lahan terbuka yang ada , dengan maksimum ketinggian
rata2 900 meter diatas permukaan laut , lahan dengan texture tanah yang kering /
kritis , sepanjang BUKAN TANAH TERGENANG AIR ( Pasang surut ) .
Catatan : Lahan dengan potensi banjir atau Pasang-Surut , dapat di atasi dengan
Pengamatan dan Design khusus .
Pemanfaatan Lahan Tidur diantara rumah penduduk , akan memberi kekuatan
baru ekonomi rumah tangga secara “Hijau” dan mudah .

6 . Jati Merah semakin cepat tumbuh dengan penggunaan Pupuk Organik yang dibuat
dari Limbah baik padat ( Sampah rumah tangga maupun Perkebunan / Peternakan )
maupun Limbah cair ( dari Limbah rumah tangga maupun Peternakan ) .



Biji Jati Merah (endo)







JATI; Jati usia 15 tahun berdiameter 30-45cm...???


Foto Jati 2345 (endo)
MUNGKINGKAH  hutan jati Indonesia yang kian gundul bisa segera hijau?....mungkin.
 Mimpi itu bisa menjadi kenyataan kalau saja penemuan bibit jati unggul dari hasil kerja sama Pusat Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Seameo Biotrop Bogor, serta PT Pupuk Kalimantan Timur dapat didayagunakan secepatnya. Rabu pekan lalu, ketika Hatta Radjasa, Menteri Negara Riset dan Teknologi yang juga Kepala BPPT, mengunjungi Pusat Pe-nelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi BPPT di Serpong, Jawa Barat, bibit jati yang bisa berusia produktif sepertiga dari jati biasa itu ditunjukkan oleh tim peneliti tersebut.

Foto Jati 3457 (endo)
Toh, hasil penemuan itu tergolong terobosan penting. Namun, Hariyanto, seorang pengembang tanaman jati jenis emas di Mojokerto, Jawa Timur, masih meragukan kehebatan bibit jati BPPT. Hari tetap merasa yakin bahwa usia produktif jati emas lebih pendek ketimbang jati BPPT.

Sebagaimana pernah ramai dikabarkan beberapa waktu lalu, kayu jati emas dengan diameter 45 sentimeter disebut-sebut bisa dipanen dalam usia 15 tahun, yang berarti persis dengan jati BPPT. Jati emas, yang berasal dari Thailand, memperoleh sifat-sifat genetis yang baik dari hasil penyilangan beberapa induk jati. Tapi kualitas kayu jati emas hanya kelas empat.

Kritik senada diutarakan Dr. Mohammad Na'iem, Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan di Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Ia mengaku tidak percaya bahwa teknik kultur jaringan bisa memperpendek umur jati Cepu. Soalnya, kultur jaringan hanya berfungsi membiakkan sel, sehingga sifat subkultur yang dihasilkan tak berbeda dengan induknya.

Jadi, "Keunggulan bibit jati hasil penemuan itu harus dibuktikan dengan uji genetis," ucap Na'iem. Bagaimanapun, bibit unggul hanya bisa diperoleh dengan merekayasa faktor genetis dan lingkungan suatu tanaman. Lagi pula, Na'iem menambahkan, kendati penerapan teknik kultur jaringan terhadap jati sudah dilakukan sejak 1985 lewat penelitian Perum Perhutani bersama Biotrop Bogor dan Institut Teknologi Bandung, sampai kini informasi genetis pohon jati tak kunjung lengkap. Kalau informasinya belum cukup, bagaimana bisa memastikan hasil rekayasa genetisnya sudah unggul?

Selasa, 01 Februari 2011

JATI; Foto jati Log/Glondongan

Foto01(endo)
Jati Balok (endo)

Jati Diameter 25cm (endo)

Jati, Pilih yang anda suka (endo)


Jati, Anak & Kayu jati (endo)

Jati , Safe Future (endo)

Sangat langka Kayu jati Sebesar Ini (endo)

Tinggal Pilih (endo)



Foto 02 (endo)

Foto 03 (endo)

Foto 04 (endo)

Foto 05 (endo)

Foto 06 (endo)

Foto 07 (endo)

Foto 08 (endo)
Foto 09 (endo)